Aku pernah memiliki
seekor merpati nan indah. Mempunyai bulu yang putih bersih dan halus, dia juga
memilik mata yg elok dan paruh yg menawan. Dia sangat cantik. Aku sangat
menyayanginya, aku pelihara dengan baik dan penuh rasa kasih sayang. Aku sering
mengajaknya berbicara layaknya teman, bernyanyi bersama saat mentari
terbit dan mengucapkan selamat malam
ketika aku bergegas tidur.
Suatu ketika burung beo datang kepada ku, dan
dia berbicara “hai gadis cantik, mengapa kau sangat menyayangi merpatimu ?bukan
kah aku lebih istimewa darinya. Dia memang terlihat cantik tetapi dy tidak bisa
berbicara seperti apa yg aku lakukan kepadamu. Aku bisa menjadi sahabatmu, kita
bisa bernyanyi bersama dan aku bisa membalas ucapan selamat malammu ketika
engkau kelak ingin tertidur”. Aku tersenyum sambil mengusap kepala sang Beo
seraya berkata “sungguh beo kau memang
tidak kalah cantik dan lebih dari Merpati ku, engkau bisa berbicara denganku
dan menjadi sahabat ku. Kau tanya kenapa aku sangat menyayangi merpatiku ?” Beo
membalas “tapi apa yg bisa merpati kau lakukan ?selama ini aku melihat dia
hanya diam ketika kau ajak berbicara dan bernyanyi, saat kau ucapkan selamat
malam setiap malam tanpa kau pernah merasa bosan”. Aku pun singkat menjawab
“Sesuatu yang tidak pernah engkau lihat Beo”. Beo itupun terdiam dan terbang
jauh meninggalkan aku.
Akupun seperti biasa menjalankan aktifitas ku
bersama merpati kesayanganku. Suatu hari seperti biasa aku menyambut pagii ku
dengan menghampiri kandang merpati tepat didepan jendela kamarku. Spontan aku
terkejut melihat kadang merpati ku terbuka “YaTuhan apa yang terjadi dengan
merpatiku ?siapa yg membuka kandangnya ?” beribu pertanyaan muncul difikiranku,
akupun bergegas menghampiri kandang si Merpati. YaTuhan Merpati ku Hilang. Aku
bertanya kepada ibu dan orang-orang disekitar rumah dengan keadaan panik, semua
menjawab tidak tahu.
“Kemana kau Merpatiku?? Apa salahku mengapa
kau tega terbang dan membebaskan diri darikuu...”. Beribu-ribu pertanyaan
selalu hadir difikiran ku. “yaTuhan aku menyayanginya, kenapa kau biarkan dia
lepass?? Kenapa Tuhan ??” aku pun tak kuasa menahan tangisku. Lalu tiba-tiba
Beo datang kepadaku dan berkata “sudah ku bilang aku lebih baik darinya. Kau coba
setia terhadap merpatimu lalu kenapa dy meninggalkan mu dan memilih untuk
terbang bebas mencari kebahagiaannya sendiri ?lalu dy menganggap kau apa ?”.
kali ini aku yang terdiam mendengar perkataan Beo. Beo pun berseru kembali
“sudahlah lupakan merpatimu, aku bisa menjadi pengganti merpatimu itu. Aku akan
setia bersamamu menemani harimu dan tak akan aku melakukan hal seperti apa yg
merpatimu lakukan!!”. Aku pun melihat Beo dengan pandangan tajam. “kau tidak
punya apa yg merpatiku miliki, kau tidak bs membuatku merasa sebahagia saat aku
memiliki merpatiku” seru ku kepada Beo seraya menangis lagi, si Beo pun kembali
terbang jauh. “merpati kau dimana ?kau terbang kemana ?apa kau telah menemukan
kebahagiaanmu ?apa kau telah menemukan seseorang yg lebih baik dariku untuk
merawat dan menjadikan mu teman ?ya Tuhan aku kehilangannya, aku lalai
menjaganya. Jika memang merpati itu telah menemukan seseorang yg lebih baik
dari ku untuk merawatnya, sungguh Tuhan aku tak rela. Mana mungkin aku pergi
untuk mencari yg lain saat semua sayapku telah ikut terbang bersamanya. Lebih
baik mati Tuhan jika harus kehilangannya dengan cara seperti ini” Kalimat itu
yg selalu ku ucap dalam hatiku. Jika memang aku harus kehilangan seekor merpati
yang indah itu, tolong ajarkan aku banyak hal ya Tuhan untuk mensyukuri hadiah
kecil nan indah darimu. Ketika aku berfikir selama ini aku memiliki merpati itu
adalah hal yg bahagia untukku, ketika aku telah dengan tulus menjaga dan
merawatnya, ketika aku setia terhadap merpati saat Beo datang dan menawarkan ku
banyak hal tentang kelebihannya. Lantas apa yg sekarang terjadi ?apa yg merpati
itu lakukan ?terbang bebas lepas mencari kebahagiaannya sendiri. Ya Tuhan
tolong beri aku keikhlasan dan hadiah kecil lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar